Kamis, 18 Juni 2009

Hosting Gratis Berbahasa Indonesia

Berikut adalah beberapa hosting gratis (free hosting) dan petunjuk untuk registrasinya
Dijamin 90% Bahasa Indonesia (free hosting in Indonesian language), termasuk petunjuk dari penulis blogger lain yang memberi petunjuknya dalam BAHASA INDONESIA...

Selamat mencoba :)

http://www.dikti.net/signup.php

http://www.esc-webhosting.co.cc/signup.php
petunjuknya : http://www.esc-creation.com/2009/01/31/panduan-esc-web-hosting-indonesia-gratis/

http://www.blinxer.com
petunjuk : http://slametriyanto.net/2009/03/05/membuat-blog-dengan-domain-dan-hosting-gratis/

http://bo-tak.co.cc/index.php?option=com_wrapper&Itemid=8
petunjuk : http://bo-tak.info/index.php/berita/63-web-hosting-gratis-server-eropa-dan-domain-gratis.html

http://www.cilacaponline.web.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=55
petunjuk: http://www.cilacaponline.web.id/

http://webhosting.i2.co.id

silahkan laporkan melalui komentar bila ada link yang error, saya akan segera memperbaikinya...
More.../ Selengkapnya...

Minggu, 24 Mei 2009

Produktivitas Kerja

Produktivitas Kerja adalah empathy dan semangat karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, sekurangnya sesuai target yang menjadi Rencana Kerja satu perusahaan. Hal ini menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Dalam usaha mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas kerja bukanlah hal yang mudah, semudah mengatur mesin produksi yang nota bene benda mati yang dapat diatur sesuai dengan kemampuan dan hasil yang diharapkan.
Produktivitas kerja menjadi tidak mudah karena melibatkan manusia, infrastruktur, dan peraturan yang mengatur masing-masing entitas dan mengatur hubungan antar entitas tersebut yakni manusia dan infrastruktur (baca:peralatan, sarana pendukung). Peraturan itu sendiri harus dibuat dengan seni (quiet an art) bagi pihak manajemen sehingga hubungan intra manusia-infrastruktur maupun hubungan antar manusia-infrastruktur dapat terjalin dengan baik dan harmonis dalam mencapai target yang telah ditetapkan.

Entitas utama dalam produktivitas kerja adalah manusia itu sendiri sebagai pelaku produktivitas itu sendiri, sebagai pengatur produktivitas sarana pendukung/infrastruktur, bahkan sebagai penentu dan pembuat kebijakan/ peraturan yang mengatur hubungan manusia-infrastruktur.

Dalam melihat manusia sebagai entitas dalam perusahaan, ada banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan/ penurunan produktivitas kerja baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu:

A. Faktor Remunerasi
Dari faktor-faktor tersebut diantaranya adalah REMUNERASI. Remunerasi adalah imbalan/ balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi kerja yang telah dicapai. Prestasi kerja dimaksud adalah pencapaian indikator target kerja yang ditetapkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan rencana kerja yang telah ditetapkan bahkan merupakan potongan puzzle untuk melengkapi dan mencapai visi dan misi perusahaan yang semakin dipertajam sesuai dengan masterplan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Dalam pelaksanaannya remunerasi juga harus dikaitkan dengan loyalitas dalam hal ini masa kerja dan kepangkatan (grade) sebagai faktor dalam perhitungan, sehingga dapat meningkatkan loyalitas, menurunkan tingkat turn over karyawan, serta memberikan keadilan bagi karyawan. Misalnya karyawan yang sudah lebih lama bekerja namun prestasi menurun bisa saja menerima nilai remunarasi yang sama dengan karyawan baru dengan prestasi kerja yang tinggi. Contoh lain bisa saja karyawan senior tersebut mendapat nilai remunerasi yang lebih besar dibanding dengan karyawan baru dengan prestasi sama akibat adanya faktor masa kerja dan faktor kepangkatan dalam perhitungan remunerasi.

Tidak terlepas dari remunerasi yang terpenting adalah kuantifikasi dan kualifikasi proses bisnis dan pencapaiannya sesuai target yang dijadikan dasar penilaian, sehingga penilaian karyawan tidak hanya berdasarkan kertas penilaian, namun ditunjang data yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Dengan demikian unsur subyektifitas dan like/dislike pribadi tidak lagi mempengaruhi kinerja produktivitas karyawan yang memberi kontribusi positif bagi perusahaan. Namun demikian dalam penilaian karyawan masih harus terdapat penilaian kerjasama tim dan hubungan kerja dengan bagian lain sehingga tetap memberikan unsur keseimbangan antara pencapaian kerja pribadi dan kerjasama tim yang baik untuk unjuk kerja pribadi maupun unjuk kerja secara tim.

Dalam pemberian remunerasi juga harus memperhatikan prinsip keadilan dan Good Corporate Governance (Tata Pamong yang Baik, atau disingkat Tata Pamong, bagi institusi pemerintah maupun perusahaan) dimana keputusan remunerasi yang dibuat harus mempertimbangkan:
  1. Kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja (dipengaruhi oleh kondisi ekonomi regional dan global)
  2. Kemampuan perusahaan dan ketentuan yang mengatur
  3. Kemampuan dan keterampilan tenaga kerja
  4. Peranan seimbang antara perusahaan dan serikat buruh
  5. Besar kecilnya resiko pekerjaan berdasarkan prinsip manajemen resiko umum yang berlaku
  6. Peranan pemerintah dalam hal regulasi dan intermediasi perusahaan dan ketenaga kerjaan

B. Faktor Pengembangan SDM
Selain remunerasi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan juga memberikan kontribusi dalam meningkatkan produktivitas kerja, dimana masing-masing tenaga kerja dimotivasi untuk mengembangkan diri dan mengaktualisasi diri sesuai kemampuan yang ada dan pelatihan yang diperoleh dalam kerangka kerja perusahaan dalam mencapai tujuan/target.

C. Faktor Lingkungan/Tempat Kerja
Tempat kerja sangat memberi pengaruh terhadap fisik dan psikologis karyawan dalam mencapai produktivitas kerja yang baik, lingkungan kerja yang seragam dan nyaman memberikan stimulasi bagi karyawan untuk betah dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sesuai target yang ditentukan. Keseragaman tata letak dan ruang kerja berdasarkan jabatan juga menghindari alasan karyawan yang menurun produktifitasnya akibat kondisi ruangan yang "dibawah standar". Keseragaman corak juga memberikan prestise tersendiri bagi identitas perusahaan dimana menjadi ciri khas perusahaan tersebut diruangan/ atau cabang manapun berada. Secara periodik partisi atau interior ruangan dapat diubah letak atau diganti untuk memberikan penyegaran bagi pencapaian target-target baru. Perubahan secara periodik interior juga memberikan gambaran perusahaan yang dinamis berkembang yang memberikan citra yang baik bagi mitra usaha perusahaan lain ataupun pelanggan/ client.

D. Faktor Psikologis Intra dan Antar Unit Kerja
Hubungan antarpersonal dalam tim kerja, antar tim kerja, antara personal dengan tim kerja lain juga sangat menentukan produktivitas kerja mengingat perusahaan tidak hanya terdiri atas satu orang saja tetapi terdapat personal dan tim/unit kerja. Permasalahan umum yang terjadi dalam mencapai produktivitas kerja adalah missing job description yaitu adanya job description yang "kurang jelas", belum tertuang, atau tidak disadari dalam peraturan perusahaaan. Sehingga sinergi kerjasamanya yang terbina kadang terganggu akibat adanya "missing job description" tersebut. Hal ini sangat sulit dihindari mengingat perusahaan manapun tidak akan sempurna, namun masing-masing individu harus mematuhi aturan main yang berlaku yakni membatasi konflik sejauh pekerjaan dan tidak dibawa/ mengarahkan ke masalah pribadi. Dari sisi perusahaan, perlu diadakan silaturahmi/ ramah tamah dengan judul rapat kerja/ konsolidasi antar unit kerja untuk mengungkapkan kendala-kendala yang ada, bila anggaran memungkinkan dianjurkan menyelenggarakan kegiatan outting/ outbond bersama untuk meningkatkan kekompakan dan menciptakan hubungan antar personal yang baik.

E. Faktor Pimpinan yang Mengayomi
Faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah atasan yang terbuka dan dihormati. Atasan memiliki peranan penting dalam menunjang produktivitas kerja karyawan. Punishment and reward yang sesuai akan membentuk karakter bawahan dengan baik dimana baik punishment maupun reward disampaikan dengan cara yang tidak arogan dan angkuh tapi disampaikan secara pribadi sehingga tidak menjadi kesombongan atau celaan bagi bawahan ybs jika dilakukan di depan orang banyak. Atasan yang angkuh dan masih bergaya feodal tidak akan mendapat penghormatan yang tulus dari karyawan. Disisi lain pimpinan yang mampu memberikan petunjuk perbaikan diri dan pengembangan serta bersifat terbuka terhadap bawahan, meski dalam kondisi keseluruhan perusahaan kurang konduksif dapat memberikan loyalitas dan semangat kerja tersendiri di unit kerja yang dibawahinya.

Tidak dapat disangkal bahwa produktivitas kerja yang dilakukan oleh karyawan mulai dari level terbawah sampai tingkat top-management adalah untuk aktualisasi pengembangan diri, mengamalkan ilmu bakat dan kemampuan yang ada sekaligus mendapatkan imbalan yang pantas bagi kehidupan karyawan itu.

Karyawan sebagai manusia juga memerlukan penghargaan terutama bagi mereka yang telah bekerja keras dan memberikan kontribusi minimal sesuai atau diatas dari yang telah ditetapkan oleh target. Karena dengan penghargaan demikian, karyawan yang kurang memberikan kontribusi dapat mengkoreksi diri agar bekerja lebih baik.
Penghargaan bisa diberikan perusahaan dalam bentuk bonus, hadiah, atau promosi jabatan. Penghargaan ini merupakan usaha agar karyawan bekerja dengan hati tenang dan senang serta secara psikologis akan menumbuhkan persaingan yang sehat diantara karyawan/ unit kerja, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan produktivitas kerja secara keseluruhan.

Semuanya itu bergantung pada pemilik dan atau pemimpin perusahaan, serta kemampuan perusahaan dalam menetapkan indikator penilaian secara obyektif.

Diatas semunya itu, berpulang kepada Tuhan YME sebagai sumber semangat , inspirasi, pengetahuan, keadilan, produktivitas kerja, dan segalanya bagi kita.

Dikembangkan dari : Majalah Ekspor Edisi Maret 2009
More.../ Selengkapnya...

Sabtu, 23 Mei 2009

Basket SMP Frater Wakili Sultra

Minta Guru Penjaskes Dilibatkan Dalam Latihan Persiapan
Saling dukung dan kerjasama yang baik antara guru dan siswa merupakan salah satu penentu keberhasilan sekolah. Metode seperti itu yang diterapkan SMP Frater Kendari, baik dalam bidang akademik, maupun bidang olahraga....
"Sebenarnya semua siswa yang telah melalui jenjang pendidikan SD merupakan pilihan. Memasuki jenjang lanjutan, yang dibutuhkan hanya upaya guru mengasah mereka" kata Endang Sri Rejeki, guru pembimbing Tim SMP Frater Kendari.
Pada Pra Olimpiade dan Games Matematika dan Science FKIP Unhalu dan Cerdas Cermat Pekan Matematika Regional bulan Mei lalu, SMP Frater Kendari memperoleh juara II dan IV. Tidak ada kesulitan yang berarti dalam proses pembimbingan di sekolah lanjutan.
"Saat proses seleksi, saya langsung memilih siswa yang paling menonjol untuk mata pelajaran Matematika, IPA, serta Komputer. Setelah itu, saya berikan test tertulis dengan beberapa bentuk soal yang telah disadur dari beberapa literatur, siswa nilai tertinggi berhak mengikuti perlombaan", kataya.
Secara terpisah Fr. Bartholomeus, guru Penjaskes SMP Frater Kendari mengungkapkan, selain mengajar teori dan praktek, siswa diberi kegiatan eskul. Kegiatan eskul disesuaikan dengan guru yang bersangkutan, kalau guru olahraga, kegiatannya adalah Penjaskes.
Saat ini kami telah memiliki kelompok basket putra dan putri. Berkat latihan yang intens dari para siswa, akhirnya tim basket putra akan mewakili ke tingkat nasional", katanya.
Dikatakan, sebaiknya panitia Dinas Pendidikan Provinsi Sultra melibatkan guru olahraga dari sekolah bersangkutan. Selama ini, panitia menunjuk pembimbing lain padahal yang mengetahui banyak adalah guru sendiri.
Kami selaku guru Penjaskes diikutkan dalam latihan karena kami yang paling paham kemampuan siswa serta kondisi psikologis pada saat bertanding. Selama ini kami tidak pernah diikutkan dalam latihan yang telah berlangsung kurang lebih dua minggu.
Michael, salah seorang tim basket SMP Frater Kendari yang akan mengikuti kejuaraan basket di Jakarta, menuturkan sangat membutuhkan kehadiran guru penjaskesnya....

inset: foto Kepsek Fr. Felix Lejab, HHK, S.Pd, siswa dan Fr. Bartholomeus

Selengkapnya : Koran Kendari Pos Jumat 22 Mei 2009
More.../ Selengkapnya...

Kamis, 21 Mei 2009

Baru ditemukan di Nusantara : Sultra

Saya lahir di Kendari, sekolah saya sampai tamat SMP (Frater) juga di Kendari. Baru ketika saya memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas (Sekolah Menengah Umum) saya meninggalkan Kendari untuk bersekolah di SMU Katholik Rajawali Makassar, Sulawesi Selatan tahun 1995. Meskipun seringkali keluar Kendari, namun saya tidak pernah tinggal lama disuatu tempat, baru ketika menetap di Makassar untuk masuk SMU, saya serius memperhatikan ketika teman-teman menayakan asal saya, mengingat respon yang mereka berikan terasa aneh bagi saya…
“Hem, SMP-nya dimana?…”
Dengan santai saya menjawab “KENDARI, Sultra….”
Respon mereka pun beragam namun sama anehnya:
“Kendari, Sultra? dimananya Gorontalo?…”
“Sultra? sulawesi tengah ya? dekat poso kan?…”
dan beberapa respon lain yang membuat saya merasa berasal dari negeri antah berantah… Dengan segala kesabaran saya menjelaskan bahwa kendari adalah ibukota Propinsi Sultra :Sulawesi Tenggara, BUKAN Sulawesi Tengah, BUKAN Sulawesi Utara demikanlah polemik Sultra pada hari pertama saya bersekolah di SMU Katolik Rajawali… saya sibuk menjawab pertanyaan yang sama pada bulan-bulan pertama sekolah… dan masalah singkatan Sultra saya anggap selesai… Setelah sekian lama…. saya sudah bekerja di BPD Sulawesi Tenggara a.k.a BPD Sultra… tak disangka saya menemukan masalah yang sama dengan singkatan Sultra/ Sulawesi Tenggara bahkan lebih parah… karena:
1. Dilakukan oleh petugas kliring/ transfer di perbankan nasional yang notabene pendidikan dan wawasannya jauh lebih baik dari siswa SMU
2. Internet Public sudah lama masuk ke Indonesia (kalo nda salah 1994, awalnya lewat backbone IBM), dengan mengetik Sultra di mesin pencari (search engine) orang akan tahu Sultra itu apa, dimana, sejenis binatang/ bukan, dsb
3. Meskipun jumlahnya tidak signifikan dibanding total transaksi nasional, melibatkan dana nasabah yang harus ditransfer segera ke nasabah tujuan yang membutuhkan. Kejadiannya adalah: petugas kliring suatu bank melakukan input data transfer dana dari nasabahnya (dimungkinkan secara otomatis/ manual) dan menunjuk kode bank BPD Sulawesi Tengah sebagai penerima, padahal pada perintah transfer BPD yang dituju adalah BPD Sultra Kendari.

Meskipun dana tersebut aman dan dikembalikan ke Nasabah Pengirim karena nomor rekening dan nama nasabah tujuan tidak ditemukan (nomor rekening tiap bank pola nomornya berbeda), namun hal ini menyebabkan nasabah penerima terlambat menerima uang yang diperlukan. Oleh karena itu pada pertemuan nasional Bank-Bank pada forum lalu lintas transfer yang lebih dikenal dengan SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia),

saya (untuk kesekian kalinya) mensosialisasikan dan menginformasikan rekan2 dari bank lain, bahwa Sultra adalah Sulawesi Tenggara, BUKAN Sulawesi Tengah, BUKAN Sulawesi Utara…
Selengkapnya mengenai Sulawesi Tenggara :
http://www.sultra.go.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tenggara
More.../ Selengkapnya...

Positive Thinking

Apakah positif itu?
positif bisa berati kelebihan proton,
positif bisa berarti kepastian akan sesuatu,
positif bisa berarti sesuatu hal yang baik menurut norma yang berlaku,
positif juga berarti sesuatu hal yang baik dalam kehidupan...

Waktu kecil saya sering dinasehati oleh orang tua, kerabat, tetangga yang lebih tua kalo setiap perkataan dan perbuatan kita ada yang melihat dan mendengar... baik itu yang manusiawi maupun yang spiritual...

Terlepas kita percaya atau tidak hal-hal yang berbau spiritual, magis, berpikir positif dan berkata positif adalah satu kegiatan yang baik dilakukan sebagai manusia yang hidup di alam dengan jutaan variabel yang dapat membawa kita ke situasi/ keadaan yang baik ataupun buruk...

Megapa berpikir positif?
A. Jika anda orang yang percaya Tuhan yaitu Allah seorang(seperti saya), alasan berpikir positif adalah:

1. Doa kita berisi hal-hal positif yang kita minta dihadirkan Allah dalam kehidupan kita hari ini
2. Berpikir positif berarti menegaskan kepercayaan/ iman atas doa dan harapan kita kepada Allah
3. Berfikir negatif akan membatalkan apa yang kita imani dalam doa kita karena Allah melihat bahwa apa yang kita ucapkan dalam doa tidak kita inginkan sungguh-sungguh

B. Jika anda orang yang percaya kepada kepercayaan lain, alasan berpikir positif adalah:

1. Dunia ini terdiri atas aura positif dan negatif, ketika anda berpikir negatif maka secara tidak lagsung anda menghadirkan aura itu dalam kehidupan anda
2. Aura negatif itu akan menghalangi segala hal positif untuk datang kepada anda


C. Jika anda orang yang tidak percaya apapun kecuali diri anda sendiri, alasan berpikir positif adalah

1. Pikiran positif akan memotivasi sel-sel tubuh anda untuk melakukan hal-hal baik dan menghasilkan hal-hal yang baik datang ke kehidupan anda
2. Pikiran negatif akan memotivasi sel-sel tubuh anda untuk menghasilkan hal-hal negatif


Jadi tidak ada alasan untuk tidak berpikir positif...

Selamat berpikir positif!!!
More.../ Selengkapnya...

Narcisism a.k.a narsis

Narcisism... eh narsis itu berasal dari kalimat seorang teman yang melihat foto saya dimodifikasi sedemikian rupa sehingga layaknya sebuah billboard raksasa didinding kaca kompleks pertokoan/ mall
Bukan Caleg lhooo soalnya ga ada tanda gambar n nomor partai hahahah...

Usut punya usut ternyata narsis berasal dari mitologi yunani yaitu Narcissus, dilahirkan oleh bidadari Liriope dari ayah seorang dewa sungai Cephissus saking cakepnya ketika beranjak dewasa ia disukai oleh pria dan wanita muda sekotanya.

Seorang bidadari, bernama Echo sangat mencintai Narcissus suatu ketika mengikuti Narcissus
yang masuk ke hutan untuk berburu, namun karena tidak dapat menyapa lebih dahulu Echo tetap diam sampai Narcissus merasa ada yang mengikuti. Setiap kata yang diucapkan Narcissus diulangi oleh Echo (mungkin asal kata "echo/ gema" kali yah) sampai Echo tidak dapat menahan diri dan memeluk Narcissus.

Narcissus dengan kasar menolak dan meminta Echo untuk meninggalkan dirinya sendirian...Hal ini membuat Echo menjadi patah hati dan hidup sendiri hingga tubuhnya tak berbekas dan hanya suaranya saja yang tertinggal di bumi...

Nemesis, dewa pembalas mendengar perlakuan Narcissus yang lalu menghukum Narcissus dengan satu kejadian. Ketika Narcissus melewati sebuah telaga, ia hendak minum dari telaga itu namun ketika melihat (pantulan) wajah didalam air ia sangat jatuh cinta pada gambar pantulan air... yang sebenarnya wajahnya sendiri namun belum pernah dilihatnya sebelumnya (belum ada cermin jaman baheula hahahah) namun setelah sekian waktu Narcissus menyadari bahwa itu adalah pantulan wajahnya sendiri akhirnya ia menyadari bahwa cintanya tidak dapat diwujudkan kemudian ia merobek bajunya memukul dirinya sendiri karena memiliki perasaan cinta yang salah sampai semangat hidupnya sirna dan ia meninggal dan oleh Nemesis dikirim ke neraka yang paling gelap...tempat ia meninggal tumbuh bungan Narcissus/ Daffodil... yang ada sampai sekarang.

dengan mitologi yunani yang sedemikian mendalam Narcissus (narsis) dijadikan analogi bagi pria ataupun wanita yang sangat mencintai/ mengagungkan diri sendiri.

Berikut adalah ciri utama narsis:
1. meminta penghormatan berlebihan
2. perasaan mementingkan diri sendiri, percaya bahwa dirinyalah yang terpenting
3. dipenuhi fantasi akan kesuksesan, kekuasaan, kecerdikan yang berlebihan
4. meyakini bahwa dirinya spesial dan layak memperoleh yang terbaik
5. merasa harus sangat dihargai, misalnya pemberian atau perlakuan khusus
6. mengeksploitasi hubungan antarmanusia, misalnya mengambil keuntungan atas orang lain
7. kurang memiliki rasa kasih dan perhatian kepada orang lain
8. selalu cemburu terhadap orang lain atau merasa dicemburui
9. menampilkan sifat arogansi

Perhatikan ciri diatas,
Jika anda memiliki kurang dari 4, narsis anda normal :)
Jika anda memiliki antara 4-6, narsis anda kelewatan :|
Jika anda memiliki diatas 6, narsis anda perlu diobati hubungi pskiater terdekat :{
Anda masuk kategori yang mana ? ;)

eh nambah lagi:
kalo anda ngaku gak punya salah satu diatas brarti anda seharusnya sudah berada di klinik Psikiater lebih dari seminggu ;)

*diolah dari berbagai sumber
More.../ Selengkapnya...

Science vs. Faith

In a complex world of chaotic mix of science and faith... there always be a conflict in human emotion concerning what he/she had learned and what he/she believe...
Believing in this topics mean religion, faith, cult, or anything such God related practice...
There are some barriers that someone have when dealing with science and faith:
Science give a mind-set that everything has a nature law, like : pain in the head can only be healed by stimulating nerve with paracetamol..., every falling mass will have an impact effect
Faith oftenly difficult to believe because "promising" something against nature law
Now what we have to do when facing real life? With so many psychological entities including emotion, intelligentsia that affecting our decision in daily living?

the answer : Believing in God, balance between science and faith proportionally on your action and decision...

there are things can be deal by the grace of almighty God through knowledge we have learned, through nature law that God has created, but sometimes when everything seems hard to be done, let loose and believe your (morning) prayer for today's wonderful wishes and you'll see the miracle...

Life is like a job cooperation between you and God...
Sciences are what God let you take part to learn and done for your life
Faith are what God's part to let you know that you are not alone walking this life...through miracle

Soli Deo Glory ...
(for God only the Glory)
More.../ Selengkapnya...